
Aspek keselamatan dalam pengerjaan bore pile merupakan komponen vital yang tidak boleh diabaikan dalam setiap proyek konstruksi bangunan tinggi dan infrastruktur. Teknik bore pile yang berfungsi sebagai pondasi dalam memiliki risiko kecelakaan kerja yang signifikan jika tidak ditangani dengan protokol keselamatan yang ketat. Pada dasarnya, artikel ini akan membahas secara komprehensif seluruh aspek keselamatan yang perlu diterapkan demi menjamin keamanan pekerja dan keberhasilan proyek.
Bore pile atau tiang bor merupakan metode konstruksi pondasi dalam yang melibatkan pengeboran tanah untuk membuat lubang silindris yang kemudian diisi dengan beton bertulang. Tentu saja, proses ini mengandung berbagai risiko keselamatan, seperti:
Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, sektor konstruksi menyumbang sekitar 30% dari total kecelakaan kerja di Indonesia. Sebagai akibatnya, aspek keselamatan dalam pengerjaan bore pile harus menjadi prioritas utama setiap kontraktor dan pelaksana proyek.
Sebelum pekerjaan bore pile dimulai, tim proyek wajib melaksanakan:
Terlebih dahulu, tahap perencanaan yang matang dapat mencegah hingga 70% kecelakaan potensial dalam proyek bore pile, sebagaimana dikutip dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman.
Aspek keselamatan dalam pengerjaan bore pile tidak lengkap tanpa penggunaan APD yang sesuai standar. Selain itu, para pekerja wajib menggunakan:
Bahkan, penggunaan APD lengkap telah terbukti mengurangi tingkat keparahan cedera hingga 60% pada proyek-proyek pondasi dalam.
Keamanan area pengeboran bore pile harus diperhatikan melalui:
Walaupun demikian, pengamanan area yang baik mencegah pihak tidak berkepentingan memasuki zona berbahaya dan melindungi dari potensi kecelakaan.
Peralatan pengeboran bore pile harus selalu dalam kondisi prima melalui:
Namun demikian, studi dari Asosiasi Kontraktor Indonesia menunjukkan bahwa 40% kecelakaan pada proyek bore pile disebabkan oleh kegagalan peralatan akibat pemeliharaan yang buruk.
Aspek keselamatan dalam pengerjaan bore pile sangat bergantung pada kompetensi pekerja. Oleh sebab itu:
Selanjutnya, pekerja terlatih dan bersertifikat dapat mengidentifikasi bahaya potensial sebelum menjadi insiden serius dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Pengawasan terhadap kondisi lingkungan sekitar area pengerjaan bore pile meliputi:
Dengan kata lain, monitoring lingkungan yang ketat juga meminimalkan dampak negatif pada area sekitar proyek dan mencegah potensi bencana akibat perubahan kondisi alam.
Meskipun upaya pencegahan telah maksimal, situasi darurat tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, tim proyek harus siap dengan:
Dengan demikian, kesiapan menghadapi keadaan darurat dapat meminimalkan korban jika terjadi insiden dan mempercepat proses pemulihan setelah kejadian.
Kemajuan teknologi kini memungkinkan pengawasan keselamatan yang lebih efektif. Sebagai contoh:
Di samping itu, penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan keselamatan tetapi juga efisiensi proyek secara keseluruhan.
Aspek keselamatan dalam pengerjaan bore pile bukanlah sekadar formalitas, melainkan investasi yang memberikan keuntungan jangka panjang berupa keselamatan pekerja dan keberhasilan proyek. Dengan mengimplementasikan protokol keselamatan yang ketat, pelatihan yang memadai, dan budaya sadar keselamatan, kontraktor dapat meminimalisir risiko kecelakaan secara signifikan.
Pada akhirnya, kontraktor dan pelaksana proyek perlu memandang keselamatan kerja sebagai prioritas tertinggi, bukan sebagai beban biaya tambahan. Karena sesungguhnya, proyek yang aman adalah proyek yang efisien dan menguntungkan.
Jl. Yos Sudarso No.52, Bandarharjo, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50175, Indonesia